Presiden Jokowi Nobar Film G30S/PKI di Makorem Suryakencana Bogor
Presiden Joko Widodo sedang melakukan nonton bareng. |
Korem 061/Suryakencana sejak 18 September secara serentak di seluruh Kodim dan Koramil yang ada di wilayah teritorialnya, sudah menggelar nobar film penculikan dan pembunuhan tujuh jenderal TNI AD itu versi pendek.
"Malam ini dijadwalkan nobar film pengkhianatan PKI dengan versi full empat jam," kata Danrem 061/Suryakencana Kolonel Inf Mirza Agus,Jumat (19/9/2017).
Mirza menjelaskan sebelum nobar bersama presiden yang dimulai pukul 20.00 WIB ini, Korem 061/Suryakencana telah memutar penayangan film di Makorem dengan versi satu jam.
"Khusus malam ini nonton bersama masyarakat, TNI, Polri dan rencananya Presiden juga akan hadir," kata dia.
Karena yang ditayangkan film versi empat jam, Korem 061/Suryakencana secara khusus mendatangkan pedagang kaki lima berjualan dilapangan tenis Makorem, seperti gorengan, batagor, nasi goreng, bakso, dan mie ayam.
"Silahkan kalau mau jajan bisa langsung ke belakang, apakah masih tersedia atau tidak saya juga tidak tahu," ujar Mirza
Game Casino Mirza mengatakan dengan nobar film G30S/PKI diharapkan kebersamaan antara TNI, Polri, dan masyarakat, dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Presiden Jokowi tiba tepat waktu pada pukul 20.00 WIB, disambut antusiasme warga yang sudah hadir dari awal.
Film sejarah yang pernah ditayangkan pada Orde Baru ini telah banyak berubah. Film yang aslinya berdurasi tiga jam lebih, diedit menjadi hampir satu jam atau sekitar 50 menit 37 detik.
"Tindakan kekerasan yang dulu ada di film aslinya (durasi 3 jam) sudah di edit, jadi murni sejarah tentang bagaimana proses kudeta yang dilakukan PKI di bawah Letkol Untung terhadap Pemerintah Indonesia," papar Mirza.
Masyarakat Diharapkan tahu Sejarah PKI.
Menurut Mirza, film G30S/PKI bagus untuk ditonton masyarakat, karena kudeta PKI terlihat jelas. Bagaimana PKI membuat isu dewan jenderal dan menculik para jenderal TNI AD hingga menyiarkan melalui RRI.
Berita Indonesia - "Pengalaman yang dilakukan Letkol Untung mau melakukan kudeta. Pak Harto tidak tahu tentang itu, akhirnya menginformasikan. Setelah menemukan fakta-fakta di lubang buaya, hingga pemakaman para jenderal oleh HA Nasution," kata mirza.
Pada film versi tersebut, lanjut mirza, tidak ditayangkan saat pengambilan jenazah para jenderal dari Lubang Buaya, dan banyak adegan kekerasan lainnya yang tidak ditayangkan.
Dengan menonton film G30S/PKI, Mirza berharap masyarakat menjadi tahu sejarah PKI di Indonesia. Meski masyarakat sudah mengetahui melalui buku sejarah, namun dengan menonton tayangan tersebut akan tahu lebih banyak.
"Harapannya agar kejadian kelam 1965 itu tidak terulang lagi," Mirza menandaskan.
AFBCASH INDONESIA, Berita Indonesia, Indonesia News, Agen, Game Casino, Terbaik, Terpecaya, |
0 komentar:
Posting Komentar